by: rizka nur a off B UM'12
mari buang sampah pada tempatnya, sahabat geo..
Minggu, 27 Oktober 2013
Kamis, 24 Oktober 2013
Jumat, 04 Oktober 2013
Hakekat geografi
KONSEP
GEOGRAFI
KONSEP GEOGRAFI adalah rancangan atau gambaran dari
objek, proses, atau apa pun yang berkaitan dengan ilmu geografi. KONSEP
GEOGRAFI merupakan unsur yang penting dalam memahami fenomena atau kejadian
geografi (alam dan sosial). Konsep geografi tersebut dibagi menjadi 10, antara
lain:
1. Konsep Geografi lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep Geografi jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep Geografi keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta - Biak (pesawat terbang); Bandung - Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep Geografi pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep Geografi morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep Geografi aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah.
Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep Geografi nilai kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep Geografi interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain.
Misalnya:
gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep Geografi differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1) jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2) pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep Geografi keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya,
jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep Geografi jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep Geografi keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a. Keterjangkauan, Jakarta - Biak (pesawat terbang); Bandung - Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep Geografi pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep Geografi morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep Geografi aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah.
Misalnya:
a. Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep Geografi nilai kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a. Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep Geografi interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain.
Misalnya:
gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a. Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b. Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep Geografi differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a. Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1) jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2) pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep Geografi keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Misalnya,
jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
PENDEKATAN
GEOGRAFI
a)
Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi ruang yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.
Contoh :
Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanahpun yang dapat untuk peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan selain itu penduduknya membuang sampah di saluran air.
Pendekatan keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi ruang yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan manusia.
Contoh :
Pada musim hujan Jakarta banjir, karena tiada sejengkal tanahpun yang dapat untuk peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan selain itu penduduknya membuang sampah di saluran air.
b) Pendekatan Ekologi/kelingkungan
Pendekatan ekologi (ecological approach) merupakan metodelogi untuk mendekati , menelaah dan menganalisis suatu gejala atau masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Pendekatan ekologi diarahkan kepada hubungan manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya.
Contoh :
Daerah Jakarta banjir karena hutan didaerah Bogor/puncak terjadi penggundulan hutan
c) Pendekatan Kompleks Wilayah
Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaita dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan komplek antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu.
Contoh :
Untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan.
PRINSIP GEOGRAFI
Dalam mengamati dan
menganalisis gejala-gejala geografi yang ada disekitar kita, kita selalu
berpegang pada prinsip persebaran, prinsip interaksi, prinsip diskripsi, dan
prinsip korologi. Prinsip-prinsip itu merupakan dasar untuk mengkaji,
menguraikan, serta mengungkapkan gejala-gejala dan faktor geografi.
1. Prinsip Persebaran
Pada prinsip ini terdapat perbedaan gejala-gejala
gografi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Hal ini dikarenakan
gejala-gejala geografi yang terjadi tidak tersebar secara merata melainkan
hanya di wilayah tertentu.
Misal :
a. Terjadinya bencana letusan merapi di JogjakartaMisal :
b. Terjadinya banjir di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya
c. Terjadi bencana angin tornado di Amerika
d. Dan bencana-bencana lain yang hanya terjadi di satu tempat tertentu
2. Prinsip Interaksi
Prinsip Interaksi adalah suatu hubungan yang saling terkait antara suatu gejala dengan gejala lainnya atau antara suatu faktor dengan faktor lainnya yang terjadi pada suatu ruang tertentu. Dapat berupa hubungan antara faktor sosial dengan sosial, sosial dengan fisik, dan fisik dengan fisik.
Misal :
a. Hubungan antara faktor sosial dengan sosial
1. Menurunnya tingkat kesejahteraan menyebabkan meningkatnya kriminalitas.
2. Menurunnya kualitas SDM meningkatkan jumlah pengangguran.
b. Hubungan antara faktor sosial dengan fisik
1. Banyaknya perkampungan kumuh dipinggir kali menyebabkan banjir.
2. Terjadi kelaparan akibat dari gagal panen.
c. Hubungan antara faktor fisik dengan fisik
1. Penebangan hutan menyebabkan banjir dan tanah longsor.
2. hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi merupakan suatu penjelasan
fenomena atau gejala-gejala yang dipelajari atau diselidiki. Prinsip ini dapat
diberikan melalui tulisan grafik , diagram, kata-kata, tabel, gambar dan peta.
Deskripsi harus mampu memberikan penjelasan terhadap apa yang sedang terjadi.
Sehingga prinsip ini tidak boleh ditinggalkan.
4. Prinsip KorologiKorologi merupakan ilmu tentang wilayah-wilayah di permukaan bumi. Prinsip korologi merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi. Prinsip korologi merupakan ciri dari geografi modern karena memadukan prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi.
5. Prinsip Ciri Kewilayahan.
Prinsip ini mengkaji persamaan dan perbedaan ciri-ciri suatu wilayah dengan wilayah lainnya melalui faktor yang ada diwilayah tersebut. Contoh untuk wilayah perindustrian adanya ciri-ciri berikut ini :
a.
Mata pencaharian utama ada di bidang industri
b.
Adanya pabrik-pabrik industri.
c.
Lebih sering ada diwilayah perkotaan.
ASPEK GEOGRAFI
Aspek
Geografi
Dalam garis besar, geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, geografi fisik dan geografi manusia.
Fisik geografi studi tentang aspek-aspek fisik, sementara manusia-sosial-geografi studi tentang aspek-aspek sosial. Kedua aspek memiliki pengaruh pada lingkungan hidup manusia. Aspek fisik meliputi: bantuan bumi, mineral dan struktur batuan, air, cuaca dan iklim, flora fauna juga. Sementara itu, aspek sosial melibatkan aspek sosial, ekonomi politik, dan budaya. Dalam geografi, aspek fisik dan aspek sosial selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain.
1. Aspek Fisik
Dalam garis besar, geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, geografi fisik dan geografi manusia.
Fisik geografi studi tentang aspek-aspek fisik, sementara manusia-sosial-geografi studi tentang aspek-aspek sosial. Kedua aspek memiliki pengaruh pada lingkungan hidup manusia. Aspek fisik meliputi: bantuan bumi, mineral dan struktur batuan, air, cuaca dan iklim, flora fauna juga. Sementara itu, aspek sosial melibatkan aspek sosial, ekonomi politik, dan budaya. Dalam geografi, aspek fisik dan aspek sosial selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain.
1. Aspek Fisik
Aspek geografis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah aspek fisik. Beberapa aspek fisik yang mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya: iklim, lega, gempa bumi, vulkanisme dan sebagainya. Tentu saja dalam aspek-aspek geografi fisik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia begitu banyak, tapi dalam pembahasan ini mereka terbatas pada beberapa aspek.Contoh aspek fisik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
a. Iklim dan unsur-unsurnya.
Iklim merupakan elemen geografis penting yang dapat mempengaruhi kegiatan manusia.
Kondisi Iklim di permukaan bumi bervariasi. Faktor-faktor yang membentuk dari kawasan Asia adalah negara kepulauan yang memiliki empat karakteristik iklim dasar, mereka adalah:
(1) suhu rata-rata tahunan yang tinggi.
(2) Memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
(3) kelembaban udara tinggi.
Iklim merupakan elemen geografis penting yang dapat mempengaruhi kegiatan manusia.
Kondisi Iklim di permukaan bumi bervariasi. Faktor-faktor yang membentuk dari kawasan Asia adalah negara kepulauan yang memiliki empat karakteristik iklim dasar, mereka adalah:
(1) suhu rata-rata tahunan yang tinggi.
(2) Memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
(3) kelembaban udara tinggi.
Pengaruh iklim terhadap kegiatan
manusia:
(1) Nelayan mulai pergi ke laut (berlayar ke laut) di malam hari, karena mereka menggunakan angin lahan, sebaliknya pada siang hari, nelayan kembali ke tanah dengan menggunakan angin laut.
(2) Sekitar bulan Oktober-April petani dari Asia mulai bekerja di tanah mereka, karena dalam bulan-bulan memiliki musim hujan.
(1) Nelayan mulai pergi ke laut (berlayar ke laut) di malam hari, karena mereka menggunakan angin lahan, sebaliknya pada siang hari, nelayan kembali ke tanah dengan menggunakan angin laut.
(2) Sekitar bulan Oktober-April petani dari Asia mulai bekerja di tanah mereka, karena dalam bulan-bulan memiliki musim hujan.
b. Bantuan Bumi.
Lega Bumi adalah Mulia dan rendahnya
permukaan bumi. Lega bumi merupakan aspek fisik geografi yang memiliki pengaruh
pada kehidupan manusia atau tanaman. Berikut ini adalah beberapa pengaruh lega
bumi pada kehidupan manusia.
Pengaruh lega bumi pada pertumbuhan
tanaman dapat dipelajari dalam klasifikasi Junghun sebagai berikut:
(1) Hot Zona, 0 – 700 meter => Jenis-jenis tumbuhan yang hidup ada riceplant, tebu, dan kelapa.
(2) Zona Beriklim, 700-1500 meter => Jenis tanaman yang tinggal di sana adalah kopi, teh kina, karet, dan holtikultura.
(3) Zona Cool, 1500-2500 meter => Jenis-jenis tanaman pohon dan pinus Casuarinas.
(4) Zona Dingin,> 2500 meter => Jenis tanaman yang hidup adalah lumut.
(1) Hot Zona, 0 – 700 meter => Jenis-jenis tumbuhan yang hidup ada riceplant, tebu, dan kelapa.
(2) Zona Beriklim, 700-1500 meter => Jenis tanaman yang tinggal di sana adalah kopi, teh kina, karet, dan holtikultura.
(3) Zona Cool, 1500-2500 meter => Jenis-jenis tanaman pohon dan pinus Casuarinas.
(4) Zona Dingin,> 2500 meter => Jenis tanaman yang hidup adalah lumut.
c. Gempa bumi
Gempa, baik tektonik maupun vulkanik, sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Jumlah gempa kali terjadi dipengaruhi oleh posisi geologi.
Efek yang dihasilkan oleh gempa pada kehidupan di permukaan bumi sangat luas, misalnya:
(1) Kehadiran gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan isi dari mineral dalam litosfer.
(2) Kehadiran gempa dapat membantu arsitek dalam menentukan bentuk rumah dan bahan yang digunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa.
Gempa, baik tektonik maupun vulkanik, sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Jumlah gempa kali terjadi dipengaruhi oleh posisi geologi.
Efek yang dihasilkan oleh gempa pada kehidupan di permukaan bumi sangat luas, misalnya:
(1) Kehadiran gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan isi dari mineral dalam litosfer.
(2) Kehadiran gempa dapat membantu arsitek dalam menentukan bentuk rumah dan bahan yang digunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa.
2. Aspek sosial
Aspek sosial geografi yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya adalah penduduk, mobilitas penduduk,
dan penyebaran penduduk.
a. populasi
Salah satu aspek sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah jumlah penduduk. Potensi besar penduduk dapat mendukung atau menghambat pembangunan.
Salah satu aspek sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia adalah jumlah penduduk. Potensi besar penduduk dapat mendukung atau menghambat pembangunan.
Potensi penduduk yang dapat
mendukung pengembangan antara lain:
(1) penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
(2) populasi besar dapat digunakan sebagai tenaga kerja perkembangan.
(3) kualitas tinggi dari tenaga kerja dapat digunakan sebagai ahli.
(1) penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
(2) populasi besar dapat digunakan sebagai tenaga kerja perkembangan.
(3) kualitas tinggi dari tenaga kerja dapat digunakan sebagai ahli.
b. Mobilitas Penduduk
Aspek sosial geografi yang sesuai dengan mobilisasi penduduk adalah urbanisasi. Urbanisasi pengaruh penduduk perkotaan dan pedesaan. Fenomena yang bisa kita lihat di daerah perkotaan sebagai dampak dari urbanisasi adalah penyebaran dan tingkat kriminalitas kumuh yang tinggi. Sementara itu, fenomena yang muncul di daerah pedesaan adalah menurunnya produktivitas pertanian sebagai dampak dari kehilangan pekerjaan muda.
Aspek sosial geografi yang sesuai dengan mobilisasi penduduk adalah urbanisasi. Urbanisasi pengaruh penduduk perkotaan dan pedesaan. Fenomena yang bisa kita lihat di daerah perkotaan sebagai dampak dari urbanisasi adalah penyebaran dan tingkat kriminalitas kumuh yang tinggi. Sementara itu, fenomena yang muncul di daerah pedesaan adalah menurunnya produktivitas pertanian sebagai dampak dari kehilangan pekerjaan muda.
c. Para Penyebaran Penduduk
Winder efek seragam penyebaran penduduk adalah sebagai berikut:
(1) Pembangunan tidak merata.
(2) Pemanfaatan sumber daya alam tidak optimal.
(3) lahan pertanian berkurang karena digunakan untuk perumahan.
Winder efek seragam penyebaran penduduk adalah sebagai berikut:
(1) Pembangunan tidak merata.
(2) Pemanfaatan sumber daya alam tidak optimal.
(3) lahan pertanian berkurang karena digunakan untuk perumahan.
http://nurbiyanto.mywapblog.com/konsep-konsep-geografi-beserta-contohnya.xhtml
http://geoenviron.wordpress.com/2011/12/23/aspek-geografi/
Langganan:
Postingan (Atom)